KBRN, Yogyakarta: Penggunaan bahasa Jawa saat ini di kalangan generasi muda masih cukup sedikit. Walaupun di sekolah-sekolah masih diajarkan pelajaran bahasa Jawa, tetapi penggunaannya dalam keseharian masih cukup minim.
Kadang kala sebagian masyarakat untuk berkomunikasi cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Nuryantini, S.Pd. dan Tarti Khusnul Khotimah, M.Pd dari Balai Bahasa Yogyakarta menyampaikan bahwa sumbangsih pihaknya dalam penggunaan Bahasa Jawa juga diwujudkan dalam pembuatan kamus. Di mana masyarakat bisa menambah kekayaan bahasa Jawa dengan membaca kamus tersebut.
Nuryantini menambahkan bahwa tugas dari Balai Bahasa Yogyakarta menjaga kelestarian bahasa Jawa agar generasi muda bisa ikut ambil bagian dalam pelestariannya. Utamanya dengan menggunakan bahasa Jawa dalam pergaulan atau kehidupan sehari-hari dengan restorasi, refungsionalisasi, dan revitalisasi.
“Masyarakat memang perlu diedukasi dalam penggunaan bahasa Jawa, dengan membaca buku-buku serta kamus bahasa Jawa, sehingga generasi muda akan merasa memiliki dan bangga menggunakan Bahasa Jawa," ujar Tarti sesudah siaran di RRI pada Sabtu (3/8/2024)
Nuryanti berharap akan banyak penutur muda yang ambil bagian dalam menggelorakan penggunaan bahasa Jawa di berbagai kalangan serta berbagai usia sehingga semua berperan dalam pelestarian bahasa Jawa. “Ya setiap berkomunikasi bisa juga mulai digalakkan menggunakan bahasa jawa biar kulina (terbiasa -ed) sehingga menjadi fasih dan kaya kosa kata bahasa Jawa. Selain itu generasi muda tidak takut lagi menggunakan bahasa Jawa, tidak takut salah," katanya. (Titik/par)
